Jumat, 26 November 2010

Berbagai Cara Akses Koneksi ke Internet

MEMPEROLEH SAMBUNGAN INTERNET

A.   BERBAGAI CARA KONEKSI KE INTERNET
1. Dial up melalui jalur PSTN
          Dial Up melalui jalur PSTN (Public Switched Telephone Network) adalah koneksi internet melalui jaringan telepon reguler ( telepon rumah). Dial UP ini merupakan koneksi yang paling murah dan sederhana, pada umumnya digunakan oleh orang – orang yang mengakses internet dari rumah. Biasanya komputer yang digunakan adalah komputer tunggal ( stand Alone ) bukan jaringan komputer.
          Koneksi secara Dial Up memiliki keterbatasan Bandwith ( lebar saluran yang dilalui transmisi data ) dengan kecepatan akses internet 56Kbps atau bahkan lebih lambat contoh : telkomnet Instan.

2. Melalui JARINGAN
          Salah satu cara untuk terhubung ke internet adalah dengan menghubungkan komputer kita ke jaringan komputer yang terhubung ke internet. Cara ini banyak dipergunakan di perusahaan, kampus – kampus, dan warnet – warnet. Sebuah komputer yang dijadikan server dihubungakan ke internet. Komputer lain dijaringan tersebut kemudian dihubungkan ke server tersebut.
          Biasanya komputer yang berfungsi sebagai server dihubungkan dengan sebuah ISP melalui kabel telepon atau antena. Sedangkan untuk menghubungkan komputer ke komputer server menggunakan kartu LAN dan kabel UTP.

3.Menggunakan Jaringan GPRS
          Dial Up dengan teknologi GPRS ( General Packet Radio Service ) adalah koneksi menggunakan perangkat ponsel atau PDA ( Personal Data Assistan ) yang berfungsi sebagai modem dan dihubungkan ke komputer melalui kabel data, Infrared, atau Bluetooth dengan menggunakan operator ponsel sebagai ISP. Komunikasi data dan suara dilakukan dengan menggunakan gelombang radio.
          GPRS menyajikan kecepatan mulai dari 56Kbps sampai dengan 114Kbps. Perhitungan tarif GPRS berdasarkan jumlah data yang diterima ( per kilo byte data ), semakin banyak jumlah data yang kita terima semakin besar pula jumlah biaya yang harus kita keluarkan.
          Keunggulan dari GPRS adalah dapat mengakses internet dari mana saja yang penting memiliki sebuah komputer, telepon seluler yang dilengkapi pasilitas GPRS dan sebuah SIM Card yang menyediakan layanan GPRS. Kelemahannya adalah untuk mendapat koneksi internet secara mobile kita harus melakukan setting tertentu pada telepon seluler kita.

4.Leased Line
          Leased Line adalah fasilitas line yang disewa. Untuk melakukan koneksi leased line kita perlu memakai TCP/IP software pada suatu jaringan. Biasanya dirancang oleh perusahaan untuk dijual ke perusahaan lain. Dalam membuat fasilitas ini, diperlukan waktu, biaya dan transtuktur yang lebih.

5.Frame Relay
          Merupakan layanan koneksi yang memungkinkan beberapa pengguna menggunakan satu jalur transmisi pada waktu bersamaan. Pada saat jalur lalu lintas kopmunikasi padat, pengguna frame relay lebih efisien dibanding dengan leased line untuk satu pelanggan yang umumnya hanya memakai 10% sampai 20% dari kapasitas bandwith yang disediakan.

6.ADSL ( Asymmetric Digital Subcriber Line )
Merupakan koneksi internet melalui kabel telepon rumah dengan menggunakn modem ADSL sirkuit DSL dikonfingurasikan untuk menghubungkan 2 tempat yang spesifik seperti pada leased line.
          Koneksi DSL jauh lebih cepat dibandingkan koneksi dial up jalur PTSN. Untuk DSL konvensinonal, rata – rata kecepatan download antara 256 Kbps sampai 8Mbps pada jarak 1,5 Km dari kantor sentral yang dilengkapi perangkat DSLAM atau Remote Terminal. Untuk kecepatan upload lebih lambat yaitu sekitar 64Kabps sampai 256Kbps dan kadang dapat pula melaju sampai 1024 Kbps. Contohnya : Speedy

7.Melalui Wi – Fi
          WiFi merupakan singkatan dari Wireless Fidelity. WiFi adalah teknologi jaringan tanpa kabel yang menggunakan frekuensi tinggi. Frekuensi yang digunakan oleh teknologi WiFi berada pada spectrum 2,4 GHz. Kita dapat terhubung dengan internet melalui WiFi menggunakan sebuah notebook dan PDA yang dilengkapi dengan kartu WiFi. Jika notebook yang kita gunakan menggunakan proccesor yang dilengkapi teknologi Mobile Centrino maka kartu WiFi tersebut tidak digunakan.
          WiFi mempunyai kemampuan akses internet sampai kecepatan hingga 11 Mbps. Kita tidak membutuhkan kabel untuk terhubung ke jaringan WiFi, namun kita harus berada pada wilayah yang terdapat sinyal WiFi. Daerah yang menpunyai sinyal WiFi adalah daerah yang berada pada radius 100 m dari titik akses, daerah yang menpunyai titik WiFi biasanya disebut hostpot.
Ada tiga komponen yang terdapat dalam sebuah koneksi hostpot, antara lain :
  1. Acces Point ( titik akses ) adalah perangkat yang menghubungkan teknologi Wireless LAN dengan Ethernet yang terdapatdi komputer. Titik akses mempunyai kemampuan untuk melayani pengguna sebayak 128 orang. Luas daerah dapat dijangkau oleh sebuah titik akses mencapai 25-100m.
  2. Acces controller ( pengendali akses ) adalah perangkat yang berfungsi sebagai alat autetifikasi untuk mengecek apakah seorang pengguna merupakan orang yang mempunyai hak atau izin untuk melakukan akses.
  3. Intenet Link adalah perangkat yang menghubungkan lokasi hostpot dengan internet. Internet Link mempunyai kemampuan koneksi internet sampai kecepatan 512Kbps.
Kemampuan koneksi ini di gunakan untuk melayani seluruh pengguna dalam satu lokasi. Kelemahan dari akses WiFi adalah akses hanya dapat di lakukan pada daerah sejauh 100m dari titik akses, dan sampai saat ini.

8. ISDN ( Intergrated Service Digital Network )
          ISDN adalah istilah untuk saluran telepon digital yang dapat di manfaatkan untuk menyalurkan data berpformat digital dengan kecepatan transfer data yang lebih tinggi denga menggunakan saluran telepon reguler. Saluran ISDN memunkinkan akses internet dengan kecepatan 128 Kbps.

9. VSAT
          koneksi ini merupakan solusi terhadap pengguna internet yang berada di tempet terpencil karana tidak tersedianya jaringan telpon, Leased Line, maupun ISDN. Koneksi ini membutuhkan perangkat anthena VSAT yang berbentuk piringan berukuran bersar dan di arahkan ke langit.

10. Menggunakan Jaringan TV Kabel
          menggunakan jaringan TV kabel untuk menghubungkan komputer ke internet teleh banyak di lakukan. Cara ini di nilai pas terutema bagi pengguna internet dalam sebuah keluarga. Kelebihan mengakses internet dengan menggunakan jaringan TV kabel adalah kita dapat mengakses internet setiap saat dan bebas dari gangguan telepon sibuk.
          Biasanya biaya yang dikeluarkan untuk akses internet dengan TV kabel merupakan satu paket dengan layanan TV kabelnya. Jaringan TV kabel adalah jaringan komunikasi data yang lebar. Beberapa sarat yang harus di penuhi dengan menggunakan jaringan Tv kabel :
  1. berlanggana dengan penyedia layanan TV kabel di lengkapi layanan internet
  2. ethernet card

Minggu, 07 November 2010

Persahabatann Karraa...


Oleh : Ekka Apriyani Ix a

SATU PERSAHABATAN DARI HIDUPKUJJJ

Aku yang sedang berjalan kearah luar gang rumahku menuju sekolah. Tetapi sebelum Aku berangkat aku harus menunggu Ayahku, yang mengantarku dengan motor. Ketika Aku sampai gerbang aku melihat teman sekelasku berjalan kearah kearahku. Ya…itu Piska dan Rey. ”Hey Karra…Lho tumben datang pagi, biasanya kan terlambat kaya Kita???!” Tanya piska kepadaku. “Akh Lu juga sama tubenan datang pagi?? Gue kan ada bokap,jadi minta anter dewh…..xixixixi.” Jawabku. ” Hbmmvv pantes ajahh cuaca teh panas,heuheuheu…..Btw sekarang ada pelajarannya Bu Wiwin yah?? Tanya Rey kepadaku. “Owhh…iya kan disuruh baca puisi yang waktu minggu kemaren Kita bikin,,ya kan Pis???” Jawabku. Ayo lahhh Kita masuk kelas, buat persiapan tampil…..” Pintaku. Mereka berdua pun menuruti ajakanku dan segera melangkahkan kaki untuk masuk kedalam kelas yang suasananya rame dan ricuh.

Karraaaaa….!!!!“ Teriak Fani sambil melangkahkan kaki dengan cepat kearahku’
”Ech Fani?!!”. Gimana tugas BK yang nyari Sekolah Lanjutan tehh??” Udah beres kan??”. ”Iya Fan beres koq tenang ajah kaleee…..ga bakalan kecewa lahh sama Gue mah…..hihiiihihi. Tinggal di jilid ajah di fotocopyan.” ”Syukur lah klu begitu mah,jadi lega. Kirain gak ada yang ngerjain kelompok Kita.” Jawab Fani dengan tampang senangnya. Melihat dia lega, Aku pun duduk untuk mempersiapkan diriku membacakan puisi. Aku dan Fani bersahabat sejak duduk di SMP kelas 1 hingga sekarang kelas 3. Ibuku pun dulunya adalah teman SMPnya Ayah dia.

Rey….Inka….”panggilku. ” Ya Kar.,.ada apa, aya naon??” Jawab Inka. “Nanti pulang sekolah bereng ya!!”  “Owh itu, Oke laah klu begitu!!!” jawab Inka. “Bagus lah, hmbvv tapi anter Gue dulu yah beli accesoris di Bunga. Soalnya kemaren Gue liat ada bando baru, tapi Gue belom sempet beli, oceee!!” ”occee!!.” Jawab mereka dengan kompak. Semenjak kami sering pulang sekolah bersama, kemana mana selalu terlihat bersama. Dan sejak saat itulah satu persahabatan dalam hidupku terjalin kembali.
Koq Piska, Inka, Rey hari agak beda yah??? Apa mereka lagi ngerjain Gue yah?? Aku duduk termenung di kelas yang masih kosong dan sepi. “Hmmbvv …..mungkin hanya perasaan Gue aja kali yah ..?” Ujar dalam hatiku. Aku ngerasa beberapa hari ini Piska, Inka, Rey agak cuek gitu yah. Mungkin karena sebentar lagi hari ultahku 9 April. Huhh…resse akh …”Ech kar…bengong aja dirimu!!“ Ujar Inka menghentikan lamunanku.” Akh nggak koq!!” “Oia Kar,besok hari minggu temen temen ngajak lari ke Jalur. Kamu ikut kan??” Tanya Piska . “Gak tau dehh, gimana ntar ajah ??!! MALEZZZ suka banyak orang yang kaya gtu…Ihhhh!!!” “Kar pokonya Lu kudu ikut, klu nggak ikut nggak bisa cuci mata lho,…liat cowo - cowo ganteng hahahaha……” Ujar Rye merayuku. “Emangnya seganteng apa sih cowo orang Sukabumi??? Gak ada kan yang seganteng Lee Min Hoo??? Jawabku.” Aku udah ngeduga pasti mereka udah punya rencana untukku esok hari. Aku merasa penasaran dan agak sedikit takut… Adowhh datang gak yaw besok??? Pasti mereka bales dendam dewh ke Gue karena Gue sempet juga ngerjain mereka waktu ultah… Apalagi Si Rye yang paling parah, dia di ceburin ke selokan belakang sekola Ihhhh jijik…heheheh… Ucapku dalam hati. “Hmbbvv…gimana besok ajah lah, law Gue dijemput ya Gue pergi, tapi law gak dijemput yah Gue gak pergi!!! Ujarku sambil memejamkan mata untuk tidur walaupun dengan perasaan gelisah.

Ring Ding Dong…. Ring Ding Dong….tepat jam 12 malam tiba tiba Aku terbangun dari tidurku, karena Aku mendengar suara telepon berdering dari handphoneku. Akupun segera mengangkatnya. ”Hellloooww….” Sapaku. Tak ada jawaban dari seberang sana. ”Helloowwwww…” sapaku sekali lagi. Masih tidak ada jawaban jawaban juga. “ HAPPY BIRTHDAY TO U HAPPY BIRTHDAY TO U HAPPY BIRTHDAY TO U HAPPY BIRTHDAY KARRA…..!! Terdengar nyanyian dari seseorang di seberang sana. “Thank’s yah!!” jadi terharu. “Met Ultah karaa, wish u all’s the best yah teman. Semoga tambah cantik, tambah pinter, tambah gokil & narsisss!!! Ujar Piska. “Yakinnn!!” “Kar swry yah Gue gak bisa tlpn Lu lama lama, coz ngantuk banget nih!!! Met tidur ajah deh…Lu juga pasti ngantuk kan?? Swry yah ganggau …Bye Karra!!” “Bye juga !!!”

Iihhhhh!!! Alarm berisik banget sih!! Udah tau orang masih ngantuk kurang tidur gara gara semalem ada yang telpon?>!! “Gerutuku…Akupun segera bangun dan beranjak merapihkan diri. Walaupun berat dan begitu malas sekali rasanya, tetapi pagi ini aku harus pergi karena udah ada janji untuk lari pagi bersama teman temanku. Walaupun Aku tau hari ini mereka udah punya rencana ngerjain Aku. “Assalamualaikum!!” “Waalaikumsalam…” Jawabku sambil membukakan pintu. “Hey Kar??!!” “Hey!” “Gimana udah siap belom?? Temen temen udah nunggu dari tadi, ngaret akh!!!” “Iya..iya..sabar dikit napa??” Kataku sambil melangkahkan kaki keluar rumah. Ternyata dugaanku benar, mereka mengerjaiku. “Uppsss…sebuah telur mendarat dengan tepat diatas kepalaku!!!” Akupun berteriak dan mengejar Piska, Inka, Rey. Tetapi ternyata mereka semua berlari menjauhiku.

Hmmbbbvvv… sial dewh hari ini, gara gara kemaren dijailin sama temen temen, echhh sekarang gak dianterin sekolah sama bokap. Jadi terpaksa harus berangkat bareng anak anak jail itu,,,,.” Ujarku. “assalamualaikum!! Piska….Piska…..” Ucapku setelah sampai di depan pintu rumahnya. “Waalaikumsalam… Echhh Karraa, tumben!! Bokap Lu lagi dines yah?? Ayo masuk dulu kar!!”. Piska mempersilahkan Aku masuk kedalam rumahnya. “Tunggu bentar yah kar, Gue mau siap sipa dulu, lagian kepagian sech,.. Nanti klu Inka ma Rey udah datang Kita bisa langsung berangkat sekolah..!!” “Iya…tapi jangan pake lama yah, nanti Gue jamuran lagi!!!” Jawabku sambil tersenyum kecil. Tidak lama setelah Piska berseragam sekolah dengan rapi. Rey dan Inka pun datang. Aku dan Piska segera keluar rumah dan memakai sepatu dengan cepat. “Yoo…Kita berangkat.” Ucap Piska setelah kami berpamitan kepada Ortunya. Lalu kami pun berjalan serempak bagaikan anak PASSUS.

Diperjalanan menuju sekolah, Kami berempat bercerita dan bercanda tanpa menghiraukan penumpang angkutan umum yang Kami naiki, karena kami terlalu asyik dengan candaan konyol Piska yang membuat perut kami terasa sakit. Alangkah senangnya mempunyai teman seperti ini. Ketika angkutan umum yang Kami naiki sudah sampai sekolah dan pergi berlalu. Tiba tiba Rey berbicara dengan kerasnya dan mengagetkan kami semua. “HEY!!! Udah jam 07.05 tauuuu….!!!”. Rey berusaha mengingatkan bahwa Kami sudah terlambat masuk sekolah. Kami berlari lari sambil mengdahului satu sama lain sambil tertawa dan berbicara, “Tungguin donk, jangan cepet cepet?!!”. Huhhh…lelahnya Kami setelah berlari larian dikejar waktu. Kami berjalan perlahan menuju kelas dan sampailah didepan pintu kelas, lalu mengetuk pintu dan membuka dengan mengucap salam. Lalu mencium tangan guru yang memang sudah duduk lebih dahulu sebelum kami.
Kami mengawali hari dengan terlambat sekolah yang memang bisa dibilang rutinitas Kami setiap harinya. Dan sekarang Kami pun memandangi TV yang penuh dengan huruf yang berbaris membuat shaf dan banjar. 1 jam, 2 jam, 3 jam, begitu bosannya kami belajar, hingga akhirnya bel istirahat pun berbunyi. Trunk…trunk…trunk………”Akhirnya istirahat juga…!!”. Kataku dalam hati. “Kar, Rey, Pis keluar nyokk, laperr nehhh!!” Ajak Inka. Kami pun berdiri dan beranjak keluar kelas menuju tempat yang bisa menghilangkan rasa lapar dan haus. “Makan….makan…..makan..!! kita mau makan apa nehh???” Tanya Inka dengan bewel dan ketidaksabarannya dia menunggu jawaban kami. “Cilok Ajummmmm/…..” ucap Piska dengan semangatnya. Tanpa nunggu lama kami pun langsung membelinya. Setelah selesai makan kami pun beranjak menuju Perpus untuk menbaca majalah majalah. Waktu istirahat pun berakhir. Kami berempat memasukin kelas yang memang sudah rame. Melanjutkan pelajaran yang tertunda. Iseng iseng saat guru menerangkan, aku menjaili Inka dengan menempelkan kertas yang berisi tulasan “Saya orang gila”. Teman teman yang berada di belakangku tertawa dan berkata “Dasar jail?!?!!”. Aku hanya senyum senyum kecil saja karena takut Inka menyadarinya. “Trunk….trunk…trunk….”. bel pulang pun berbunyi, waktunya kami pulang. Menaiki angkot bersama, lalu berpisah ditengah perjalanan. “Gue duluan ya…! Bye..bye…..” ucapku sambil melambaikan tangan kepada Inka, Rey, Piska. Perjalanan hidup memang panjang, karena seorang sahabatlah kita bisa seperti ini. Sahabat menolong kita waktu kita sedang susah. Dan seorang sahabat dapat membuat hari hari dalam hidupku menjadi lebih bermakna.

Jumat, 22 Oktober 2010

Teknologi Informasi dan Komunikasi

1. PEMBAHASAN
Khusus di Departemen Pendidikan Nasional, perkembangan infrastruktur, SDM dan konten di dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi telah dimulai sejak abad 19 dan mengalami akselerasi yang cukup tinggi pada awal abad 20, yaitu pada tahun 1999 hingga saat ini.
Beberapa program pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi khususnya Infrasruktur adalah:

  1. Jaringan Internet (Jarnet)
  2. Jaringan Informasi Sekolah (JIS)
  3. Wide Area Network Kota (WAN Kota)
  4. Information and Communication Technology Center (ICT Center)
  5. Indonesia Higher Education Network (Inherent)
  6. Jejaring Pendidikan Nasional (Jardiknas)
  7. South East Asian Education Network (SEA EduNet)

1.1 Jaringan Internet (2000)
Sebelum tahun 1999 sebenarnya secara parsial Departemen Pendidikan Nasional telah banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan maupun menjalankan program yang berhubungan dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), utamanya untuk sarana komunikasi antar institusi dan otomatisasi pendataan. Beberapa diantaranya adalah pembuatan mailing list untuk komunikasi langsung antara pusat dengan daerah, menggalakkan pembuatan web site bagi sekolah untuk penyebaran informasi bagi sekolah tersebut serta penyusunan berbagai program pendataan berbasis TIK.
Namun, untuk pengembangan infrastruktur secara nasional dan dalam jumlah besar dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan (Dikmenjur) pada tahun 2000 dalam sebuah program yang disebut dengan Jaringan Internet atau Jarnet.
Latar belakang program ini adalah untuk mendukung pemercepatan internetisasi sekolah-sekolah di Indonesia khususnya pada Sekolah Menengah Kejuruan atau SMK. Hal ini karena SMK mulai diwajibkan untuk memiliki alamat email dan juga diminta untuk memiliki web site untuk sarana promosi sekolah masing-masing. Hal ini ditandai dengan perkembangan mailing list Dikmenjur yang pada awalnya hanya memiliki 2 orang anggota dan saat ini telah memiliki 5700 anggota dengan rata-rata komunikasi sebesar 600 email per-bulan.
Tujuan dari program ini adalah:

  1. Mempercepat pelaksanaan Internetisasi di SMK Negeri dan Swasta.
  2. Meningkatkan komunitas antar SMK.
  3. Mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang dimiliki.
  4. Menyediakan sarana mendapatkan informasi terkini dan media pembelajaran bagi warga sekolah dan masyarakat umum.
  5. Menyediakan media promosi sekolah dalam rangka peningkatan minat/animo masyarakat terhadap SMK.
  6. Menjadikan jarnet bagian dari unit produksi agar mengembangkan warnet di sekolah.

Dengan demikian bantuan Jarnet di sekolah selain untuk memperkenalkan pemanfaatan teknologi informasi kepada segenap warga sekolah, juga untuk memberi dorongan agar sekolah dapat meningkatkan kinerjanya dengan mendayagunakan komputer yang ada, serta memperkenalkan Internet sebagai sarana mencari informasi dan sarana komunikasi yang efektif dan efisien.
Bantuan Jarnet ini dimaksudkan agar digunakan untuk pengadaan peralatan dan pelatihan pemasangan jaringan lokal (LAN) di sekolah.
Program pengembangan Jaringan Internet diperuntukkan bagi semua SMK Negeri/ Swasta di Kabupaten/Kota. Sampai dengan tahun 2003 terdapat 744 SMK yang sudah memiliki jaringan Internet melalui program Jarnet ini.
1.2 Jaringan Informasi Sekolah (2001 – 2002)
Senyampang dengan mulai menjamurnya kebutuhan terhadap internet yang diakibatkan oleh program Jarnet, maka kebutuhan infrastruktur dan sarana komunikasi juga semakin meningkat. Khusus mengenai infrastruktur, sebagian besar sekolah yang ada di kabupaten dan kota hanya memiliki komputer yang memiliki spesifikasi yang amat rendah. Bahkan banyak yang tidak memiliki harddisk.
Namun, karena minat yang amat tinggi, mereka juga berkeinginan untuk memiliki jaringan yang terhubung dengan internet.
Pada tahun 2001, pengembangan program cloning sedang marak dimana-mana, yaitu memanfaatkan 1 komputer yang memiliki kapasitas besar dan dibagi ke komputer-komputer lainnya melalui sistem jaringan. Sehingga sekolah tidak perlu membeli banyak komputer lagi, namun cukup membeli 1 komputer yang berkapasitas besar. Namun, pengetahuan ini masih amat terbatas, karena dibeberapa tempat menjadi sebuah lahan bisnis yang menggiurkan dan ditawarkan dengan harga yang cukup tinggi.
Oleh Depdiknas, program ini kemudian dipelajari dan disebarluaskan ke seluruh propinsi agar dapat diterapkan di sekolah-sekolah.
Disisi lain, perkembangan TIK yang cukup pesat membutuhkan SDM yang handal, juga membutuhkan sarana komunikasi dan diskusi bagi penggiat TIK di satu daerah, agar para guru yang memiliki hobi yang sama dapat berkumpul secara teratur setiap bulan untuk saling berbagi informasi dan pengetahuan di dalam bidang TIK. Untuk berkumpul ini juga dibutuhkan sebuah lokasi yang representatif, yang memiliki sarana dan prasarana dalam bidang TIK serta dapat dijadikan sebuah sekretariat.
Dengan dasar inilah, Depdiknas pusat mencoba untuk memacu hal tersebut dengan “memberikan kail” berupa bantuan untuk pelatihan awal dan merangsang pembentukan sekretariat TIK di masing-masing kabupaten/kota.
Program inilah yang disebut dengan Jaringan Informasi Sekolah atau disingkat JIS.
Mengapa disebut dengan Jaringan Informasi Sekolah ? Karena diharapkan fungsi utama dari prgoram ini adalah untuk menjaring seluruh sekolah di dalam satu wilayah agar saling berbagi informasi, khususnya dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Peserta JIS ini tidak terbatas kepada SMK saja, namun diikuti oleh seluruh SLTA di daerah tersebut, SLTP dan beberapa SD. Syarat utama untuk ikut di dalam JIS adalah memiliki minat terhadap TIK
Hasil yang diharapkan dari program ini adalah:

  1. Terbentuknya Jaringan Informasi Sekolah di Kabupaten/Kota
  2. Terbentuknya Jaringan Lokal (Local Area Network) di masing-masing sekolah yang menjadi peserta pelatihan
  3. Tersosialisasikannya informasi mengenai program cloning PC, sehingga bagi sekolah yang memiliki komputer dengan spesifikasi rendah, tetap dapat dimanfaatkan untuk aplikasi perkantoran atau untuk internet

Hingga tahun 2003, telah terbentuk 154 JIS di seluruh Indonesia. Ini merupakan embrio pengembangan SDM untuk program TIK yang sejak program ini digulirkan menjadi lebih cepat lagi pengembangannya
1.3 Wide Area Notwork (WAN) Kota (2002-2003)
Perkembangan kebutuhan akan TIK sejak bergulirnya program Jarnet dan JIS semakin besar, utamanya kebutuhan terhadap koneksi internet yang digunakan untuk mempercepat proses pengiriman data dan informasi dari daerah ke pusat serta untuk proses pembelajaran.
Namun disisi lain, harga internet di Indonesia yang masih amat mahal menjadi pemikiran utama dari sekolah-sekolah tersebut. Untuk bisa membiayai operasional sehari-hari saja masih amat sulit, apalagi harus menyisihkan dana setiap bulan untuk biaya internet.
(Gambar 1. Sistem Jaringan WAN Kota)
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka dikembangkanlah program WAN Kota, yang mencoba menghubungkan jaringan lokal di semua sekolah yang berada pada satu wilayah dan kemudian memasang koeksi internet pada salah satu simpul di daerah tersebut. Hal ini akan mengakibatkan biaya internet yang seharusnya hanya diatnggung oleh satu sekolah menjadi tanggungan bersama. Ini akan meringankan dan memudahkan sekolah-sekolah tersebut untuk turut serta menikmati koneksi internet.
Secara umum, fungsi dan manfaat program WAN Kota adalah:

  1. wahana berbagi (sharing) sumber daya data, informasi, dan program pendidikan;
  2. media komunikasi berbasis web atau multimedia antar lembaga pendidikan yang dibangun, dikelola, dan dikembangkan secar mandiri, kolektif, dan sistematis oleh semua lembaga pendidikan yang terlibat di dalam jejaring tersebut;
  3. infrastruktur pemelajaran jarak jauh (e-learning) dan pelayanan pemerintahan (e-government);
  4. sumber informasi dan komunikasi antar sekolah (SLTP, SMU dan SMK);
  5. pusat penyimpanan (server) modul pembelajaran;
  6. pusat pelatihan teknologi informasi dan komunikasi bagi masyarakat sekitarnya;
  7. digital library (perpustakaan berbasis komputer) yang dapat diakses semua sekolah di Kabupaten/Kota.

Secara umum, teknologi yang digunakan untuk program WAN Kota ini adalah teknologi Wireless IEEE 801.11 a/b/g yang memanfaatkan frekwensi 2,4 Ghz. Dengan penggunakan frekwensi yang free inilah, maka setiap sekolah hanya bermodalkan satu set antena Grid Parabolic ataupun menggunakan antena kaleng dan wajanbolic yang dirakit sendiri sudah dapat menikmati koneksi internet yag murah.
Dengan program ini, maka bermunculan juga sentra-sentra perakitan perangkat 2,4 Ghz di beberapa tempat, sehingga menggerakkan indutri kecil di daerah tersebut. Juga di beberapa lokasi, program ini disandingkan dengan RT/RW Net, sehingga pengguna internet tidak terbatas pada sekolah saja, melainkan juga masyarakat umum.
Hingga tahun 2003, telah terbentuk 31 WAN Kota di Indonesia.
1.4 ICT Center (2004 – 2006)
Program WAN Kota yang telah dikembangkan pada tahun 2002 hingga tahun 2003 akhirnya dirasakan hanya menitikberatkan kepada aspek perangkat keras dan jaringan saja, sedangkan pengembangan TIK tidak hanya terdiri atas kedua aspek tersebut. Pengembangan SDM juga hanya berputar kepada institusi yang menjadi lokasi WAN Kota, sehingga mulai dipikirkan untuk memperluas fungsi dan tugas dari WAN Kota menjadi sebuah institusi lain yang mampu menjadi pusat TIK di daerah dan bermanfaat secara luas bagi masyarakat di sekitarnya.
Berdasarkan pemikiran inilah, lahir sebuah program dan institusi dengan nama Information and Communication Technology (ICT) Center yang berfungsi sebagai Pusat Pendidikan, Pelatihan dan Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kabupaten/Kota.
Untuk mempersenjatai fungsi tersebut, maka ICT Center dibentuk dengan infrastruktur yang melebihi WAN Kota, karena fungsu utamanya bukan hanya sekedar menghubungkan LAN di da satu wilayah saja, melainkan meluas kepada fungsi Capacity Bulding.
Perangkat yang diberikan kepada masing-masing ICT Center adalah satu set tower dan perangkat server 2,4 Ghz untuk membagi koneksi internet yang dimiliki, satu atau dua paket laboratorium komputer, dan perangkat pendukung jaringan lainnya, seperti VoIP Phone, Router, Switch dan lain-lain. Khusus ICT Center tahun 2005 malah diberikan bantuan koneksi selama 6 bulan melalui VSAT dengan bandwidth 128 Kbps 1:1 dengan ISP Indosat M2.
Berbagai program pelatihan telah dilaksanakan oleh seluruh ICT Center ini, dan sebagian berkolaborasi dengan pemerintah daerah maupun institusi lainnya. Di beberapa tempat, ICT Center malah sudah menjadi sebuah kebutuhan daerah, sehingga pemanfaatan perangkat yang dimiliki tidak hanya dari sekolah itu sendiri namun sudah amat meluas hingga ke masyarakat umum.
Hingga tahun 2008 ini, total ICT Center di seluruh Indonesia adalah 430 Unit
1.5 Inherent (2006 – 2007)
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi juga turut menggeliat di dalam pengembangan TIK dan tidak kalah dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Sebenarnya, sejak tahun 90-an, sudah banyak perguruan tinggi yang secara parsial maupun kelompok kecil telah mengembangkan infrastruktur TIK di kampus masing-masing. Yang amat terkenal adalah ITB dengan berbagai risetnya untuk bidang internet dan jaringan lokal.
Secara nasional, infrastruktur yang dibangun untuk menghubungkan seluruh perguruan tinggi dibangun pada tahun 2006, dalam bentuk program Indonesian Higher Education Network atau Inherent.
Program INHERENT menghubungkan 32 perguruan tinggi sebagai backbone utama dimana perguruan tinggi lainnya dapat terhubung ke PT backbone tersebut apabila hendak terhubung dalam satu sistem jaringan.
(Gambar 2. Sistem Jaringan INHERENT)
Karena tujuan utama dari sistem ini adalah untuk riset dan pengembangan, maka jalur data yang disiapkan cukup besar, bahkan mencapai 155 Mbps dengan link yang terkecil mencapai 2 Mbps.
1.6 Jejaring Pendidikan Nasional (2006 – sekarang)
Program ICT Center dan WAN Kota yang dibangun hingga tahun 2006 telah berhasil membangun jaringan lokal di dalam masing-masing kabupaten kota, serta telah membentuk komunitas di dalam bidang TIK.
Selanjutnya, untuk menggabungkan seluruh ICT Center, WAN Kota dan Institusi pendidikan lainnya di seluruh Indonesia, pada tahun 2006 dikembangkan program Jejaring Pendidikan Nasional atau Jardiknas.
Untuk memudahkan pengelolaan, Jardiknas dibagi atas 4 zona, yaitu Zona Kantor Dinas dan Institusi, Zona Perguruan Tinggi, Zona Sekolah, dan Zona Personal (Guru dan Siswa)
(Gambar 3. Sistem Jaringan Jardiknas)
Seluruh lokasi terhubung dengan teknologi MPLS dan dikelola oleh 3 NOC, dimana seluruh NOC dihubungkan dengan link internasional dan IIX sebesar 200 Mbps.
Hingga akhir tahun 2007, telah terhubung 1.014 titik institusi dan 11.825 sekolah dengan Jardiknas.
1.7 SEA EduNet ( 2008 )
Rencana pengembangan ke depan adalah mengintegrasikan jejaring yang telah dibentuk di Indonesia dengan negara-negara tetangga, agar dapat dilaksanakan sharing knowledge dengan lebih intensif. Hal ini bertujuan agar seluruh institusi kita memiliki wawasan yang lebih mengglobal.
Salah satu teknologi yang saat ini sedang dijajaki oleh Depdiknas, utamanya oleh institusi Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Distance Learning Centre (SEAMOLEC) adalah teknologi multicast, yang menggunakan perangkat parabola untuk downstream dan teresterial untuk upstream.
Teknologi ini amat sesuai dengan kondisi geografis di Indonesia, yang bergunung-gunung dan masih sulit dijangkau secara merata dengan koneksi kabel.
(Gambar 4. Sistem Jaringan SEA EduNet)
Diharapkan pada tahun 2008, sudah dapat diujicobakan pada seluruh Propinsi di Indonesia.
2. PENUTUP
2.1 Kesimpulan
Pengembangan Infrastruktur TIK pada Departemen Pendidikan  Nasonal dilakukan secara bertahap dan berjenjang sesuai dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan lapangan.   Dengan pengembangan infrastruktur ini maka pengelolaan pendidikan di Indonesia dapat lebih efektif dan efisien.
2.2 Rekomendasi
Integarasi sistem Jaringan yang saat ini telah dibangun dengan memanfaatkan dana rakyat harus terus dijaga, utamanya didalam setiap pengembangan program ke depan, agar tidak terkesan “membongkar pondasi” setiap ada kebijakan yang baru. Selain itu, pengembangan konten yang menjadi alat transportasi yang memanfaatkan infrastruktur ini harus lebih diperkaya, sehingga pemanfaatannya menjadi lebih optimal.

Love Math,,,

Belajar Matematika : Dasar Pengertian tentang Volume dari Suatu Bangun Ruang

* * * * ½ 15 pemilih
25,952 views | February 9, 2009

oleh sangdedi

Penjelasan ini ditujukan untuk seluruh siswa yang masih belum mengerti tentang konsep dari Volume dari suatu bangun ruang.
VOLUME
gelasSeperti yang telah kita ketahui bahwa Volume sering diartikan sebagai isi dari suatu bangun ruang.
Coba lihat pada gambar disamping!!
Terdapat gambar dimana ada sebuah gelas yang diisi air. Nah, apabila ditanya berapakah volume air yang ada pada gelas tersebut dan kita ketahui bahwa jari-jari gelas adalah 7cm dan air yang sedang diisi pada gambar disamping baru terisi setengah gelas. Maka kita akan langsung menjawab dengan menggunakan Rumus :
V = π x r2 x tinggi
Nah, permasalahannya ! Darimana sih asal rumus tersebut ??
Coba kita perhatikan !!
Pada kasus ini dimana benda yang kita gunakan adalah gelas yang bentuknya seperti tabung memiliki alas adalah sebuah lingkaran.. Benar ?? :o
Coba sekarang saya tanya, apa rumus luas lingkaran ??
L = π x r2
Coba bandingkan dengan rumus Volume tabung diatas !! ada kemiripan bukan ?? bedanya, rumus volume tabung diatas masih perlu dikalikan dengan TINGGI dari tabung tersebut. Nah ini kunci permasalahannya bahwa sebenarnya Rumus untuk volume suatu bangun ruang adalah :
V = Luas Alas permukaannya x Tinggi Bangunnya
Hal ini berlaku untuk semua bangun ruang yang memiliki bentuk yang tidak meruncing. Apa sih maksudnya tidak meruncing ?? :roll:
Coba perhatikan gambar dibawah ini :
kerucut Pada gambar disamping, tampak jelas bahwa bagian atasnya meruncing, tidak sama dengan gambar gelas diatas yang bagian atas dan bawahnya sama.  Sehingga untuk rumus Volume-nya pun jelas berbeda dong !! Ini adalah rumus untuk Semua bangun ruang yang memiliki bagian atas yang meruncing..
V = 1/3 x Luas Alas Permukaannya x Tinggi Bangunnya
Loh koq ada 1/3-nya ?? Iya !! Karena  Bangun yang kita miliki tidak utuh, dikarenakan ada bagian yang meruncing itu makanya bagian bangunnya jadi mengecil. Coba lihat baik-baik !! Sebenarnya bangun tabung dengan kerucut kan hampir sama, tapi bedanya bangun kerucut bagian atasnya meruncing sedangkan tabung bagian atasnya tidak meruncing.
Sehingga sebenarnya mudah untuk mengetahui rumus volume dari suatu bangun ruang tanpa menghafal rumusnya. :wink:
Pertama yang harus kalian lakukan adalah Mengetahui bangun ruang yang ditanya itu meruncing atau tidak. Hal ini dimaksudkan agar kita tahu rumus volume-nya perlu dikalikan dengan 1/3 atau tidak
Kedua adalah Mengetahui bentuk alas pemukaan dari bangun tersebut. Sebagai contoh : Bangun tabung memiliki alas yang berbentuk lingkaran, sehingga rumus volumenya adalah :
V = π x r2 x tinggi, dimana π x r2 merupakan rumus luas dari sebuah lingkaran.

Ketiga, terapkan langkah pertama dan kedua untuk mendapat rumus volume dari bangun ruang yang kamu inginkan.
Lampiran : daftar rumus-rumus Volume bangun ruang.
Tabung V = π x r2 x tinggi
Kerucut V = 1/3 x π x r2 x tinggi
Kubus V = Sisi x Sisi x Sisi
Balok V = Panjang x Lebar x Tinggi
Limas Segi empat V = 1/3 x Panjang x Lebar x Tinggi
Limas Segi tiga V = 1/3 x {1/2 x Panjang x Lebar } x Tinggi
Catatan : Hal diatas tidak berlaku untuk bangun Bola yang memiliki Volume = π x r3